Banda Aceh (ANTARA News) - Pihak Batavia Air bertanggungjawab dengan mengatasi 300 orang jamaah umrah asal Provinsi Aceh yang terlantar di masjid kawasan Jeddah, Arab Saudi, dengan menginap di hotel sebelum pulang ke Tanah Air.

Komisaris Utama Cekman Tour and Travel M Adli Abdullah di Banda Aceh, Sabtu malam, menyatakan, para jamaah kini sudah diinapkan di hotel dan biayanya ditanggung oleh pihak Batavia Air yang membawa rombongan melaksanakan ibadah umrah.

"Ketika mendapat informasi bahwa jamaah seperti ditelantarkan di Jeddah, maka kami langsung menghubungi pihak Batavia yang membawa jamaah ke Tanah Suci. Alhamdulillah mereka langsung merespon dan menyatakan bertanggungjawab atas semua itu," katanya.

Dikatakan, sebenarnya jamaah yang terlantar bukan dari Aceh saja, tapi ada juga dari daerah lain, tapi semuanya sudah teratasi.

Para jamaah sempat terlantar, karena terlambatnya pesawat yang membawa kembali jamaah ke Tanah Air, katanya.

Sementara itu, Juru bicara Batavia Air Elly Simanjuntak yang mengubungi Antara menyatakan, jamaah umrah asal Aceh tidak ditelantarkan tapi diinapkan di Hotel Alzhar, Hotel Red Sea, Hotel Nabaris, dan Hotel Norkom.

Dikatakan, jamaah akan diberangkatkan dari Jeddah pada Minggu (18/3) malam pukul 10.30 waktu setempat ke Aceh dengan pesawat Airbus 330 Y6-892.

Sebanyak 300 jamaah umrah asal provinsi paling ujung barat Indonesia itu diberangkatkan dengan menggunakan maskapai penerbangan Batavia Air jenis Air Bus 330-200 langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, 6 Maret 2012.

Penerbangan ibadah umrah yang pertama kali itu dilepas oleh Sekda Provinsi Aceh T Setia Budi.

Sebelum ada keberangkatan langsung dari Bandara SIM ke King Abdul Aziz (Jeddah), perjalanan umrah jamaah Aceh melalui Bandara Polonia Medan, Sumut atau Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. (IRW/M027)